Desa Tamansari Juara 1 Desa Wisata. Ini Rahasianya!
Penulis: Admin
Desa
Tamansari, sebuah Desa yang terletak di kawasan bagian barat kota Banyuwangi,
tepatnya 24 KM dari Kota, kecamatan Licin. Desa Tamansari cukup dikenal sebagai
Desa Wisata berbasis Smart Kampung sejak awal tahun 2016. Di
tahun 2021, Desa Tamansari berhasil menempati juara 1 dalam ajang Anugerah
Desa Wisata Indonesia (ADWI). Dengan berbagai macam potensi dan pencapaian
yang telah diraih, menjadikan Desa Tamansari sebagai Desa yang sering mendapat
kunjungan dari Desa atau kota lain sebagai tempat study banding atau desa
percontohan.
Jika dilihat dari potensinya,
Desa Tamansari memang memiliki potensi di beberapa aspek, yakni Aspek wisata
alam, UMKM dan Tradisi. Dari Aspek Wisata Desa Tamansari terkenal dengan
Ikon-nya yang juga menjadi salah satu Ikon wisata Indonesia yang terkenal
hingga ke mancanegara, yakni Wisata Kawah Ijen. Ada juga, Sendang Seruni,
wisata kolam air yang bersumber dari mata air pegunungan yang dikelola oleh
masyarakat sekitar. Wisata Hutan Pinus, yang tengah digarap untuk menjadi
destinasi wisata selanjutnya, kampung bunga, dan juga kampung Penambang.
Untuk Aspek UMKM, Desa
Tamansari memiliki wisata edukasi yang memanfaatkan Umkm yakni peternakan sapi
perah, Kebun Kopi, Peternakan lebah madu, oleh-oleh rumahan ibu-ibu Desa
Tamansari, warung Osing, dan Homestay yang dikelola oleh Bumdes. Yang menarik,
pemasarannya dibantu oleh pihak Pemerintah Desa dan Bumdes dengan memanfaatkan
teknologi Internet. Jadi, Masyarakat luas bisa mendapatkan produk dan oleh-oleh
yang diproduksi oleh Desa Tamansari melalui Online.
Untuk Aspek Tradisi dan Budaya,
Desa Tamansari memiliki kesenian yang masih terjaga hingga saat ini yakni
Pencak Silat yang dilakukan turun-temurun dari generasi ke generasi, Ada juga
‘Jaranan’ kesenian yang di kelola oleh Masyarakat Desa Tamansari, ada juga
balap kambing yang diadakan setahun sekali dan menjadi salah satu dari
rangkaian acara Hari Jadi Desa Tamansari, dan beberapa kegiatan lainnya.
Wisata
Alam Di Desa Tamansari
Kawah Ijen, merupakan
Destinasi wisata yang paling diminati. Ditambah dengan pesona Api birunya,
Kawah Ijen mendapat Kunjungan yang sangat tinggi setiap harinya, tidak peduli
weekend atau weekdays Para pengunjung ramai-ramai mendatang Kawah Ijen, baik
wisatawan local maupun mancanegara. Kecantikan Kawah Ijen sendiri sudah dikenal
di seluruh dunia, sehingga menjadikan Kawah Ijen juga sebagai ikon wisata
Indonesia.
Selain Api Biru, kawah ijen
memiliki pesona yang bisa memikat siapa saja oleh Danau birunya yang terlihat
cantik di Pagi hari. Ditambah tambang belerang yang terlihat indah dengan warna
kuningnya dan para penambang yang terlihat bekerja keras mengumpulkan batu-batu
belerang. Semuanya ter-framing dengan Epic dan cantik sehingga mampu
mendatangkan banyak pengunjung. Pendakian-pun tidak terlalu sulit, dengan jarak
3 kilometer dan sedikit usaha, para pengunjung bisa menikmati pemandangan yang
luar biasa.
Hal ini yang dimanfaatkan oleh
Desa Tamansari, Bagaimana pengunjung tidak hanya numpang lewat ketika
mengunjungi Kawah Ijen, tetapi juga bisa tinggal dan bersantai di Desa Tamansari.
Oleh sebab itu, Desa Tamansari menyedikan Homestay untuk tempat peristirahatan
pengunjung sebelum memulai pendakian. Dengan rate harga 150 – 200 ribu,
wisatawan bisa beristirahat dengan tenang tanpa khawatir terlambat, karena
jarak Desa Tamansari dengan Kawah Ijen hanya 30 menit atau sekitar 17 Km. Tidak
perlu mengkhawatirkan masalah pelayanan, karena setiap pemilik Homestay sudah
diberi wawasan dan modal untuk menciptakan Homestay yang layak dan nyaman untuk
ditinggali.
Selain Homestay, Desa Tamansari
juga menyediakan Transportasi yang sudah di seleksi untuk mengantar wisatawan
yang ingin berkunjung ke Kawah Ijen. Transportasi yang disediakan adalah
Tropper dan mobil sejenis, yang diyakini sebagai Transportasi Teraman untuk pergi
ke Kawah Ijen yang memiliki medan cukup sulit jika dilalui mobil biasa. Dengan
harga bersaing dan supir yang juga sudah dibekali pegetahuan dalam hal
pelayanan dan berkendara.
Tidak berhenti disitu,
Pemerintahan Desa Tamansari juga telah memberikan pelatihan dan pengetahuan
kepada para penambang yang mayoritas orang Desa Tamansari. Berbekal kursus
Bahasa Inggris berbasis desa, diharapkan selain menambang Para penambang juga
bisa menjadi local guide yang mumpuni dan berpengetahuan, tidak hanya untuk
wisatawan local tapi juga mancanegara. Jadi, untuk wisatawan yang datang ke
Desa Tamansari tidak perlu bingung lagi untuk kebutuhan Penginapan,
Transportasi dan Guide untuk mengunjungi Kawah Ijen.
Selain Kawah Ijen, Desa
Tamansari juga memiliki Sendang Seruni, yakni Kolam air yang bersumber
dari mata air pegunungan. Airnya segar dan bersih, disekitarnya ditanami selada
air yang membuat kolam terasa lebih segar. Kolam air ini, dikelola oleh
masyarakat sekitar dengan pemerintah Desa sebagai pemodal dan pendukung.
Sehingga, wisata ini memberikan manfaat secara financial untuk masyarakat.
Lokasinya tidak jauh dengan homestay-homestay yang dikelola warga, jadi bisa
menjadi tempat alternative untuk bersantai setelah lelah melakukan pendakian di
Kawah ijen.
Taman Gandrung Terakota
adalah situs rawat ruwat seni budaya Banyuwangi yang terletak di sebuah kawasan
kaki gunung Ijen dan bukit hijau dan hamparan sawah yang didalamnya dapat
ditemukan galeri seni rupa, amfiteater terbuka sendratari, pementasan dramatari
“Meras Gandrung”, perlehatan musik. Taman Gandrung Terakota berlokasi di Dusun
Blimbingsari Desa Tamansari Kecamatan Licin Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa
Timur. Kawasan ini digagas oleh Sigit Pramono.
Taman
ini di desain dengan konsep sebagai area situs seribu patung tembikar
(terakota) berwujud penari gandrung yang terletak menyebar di sekitar area
amfiteater dan persawahan. Gandrung telah menjadi identitas budaya asli dan
ikon kota Banyuwangi. Dengan adanya satu faset perkembangan, Tari Gandrung
menjadi tari pergaulan, Gandrung sempat menjadi stigma negatif. Namun demikian
para seniman, budayawan, dan pemerintah kabupaten Banyuwangi berhasil merubah
stigma negatif tersebut. Acara tahunan Gandrung Sewu berupa petunjukan kolosal
tari Gandrung Sewu berhasil mengangkat nilai budaya kesenian Banyuwangi dan
akhirnya Tari Gandrung menjadi ikon dari kota Bnayuwangi. Kini dapat ditemukan
tari Gandrung mudah ditemukan para penari gandrung dari mulai usia anak-anak
hingga dewasa. Seperti sosok seperti Mbok Temu legenda hidup penari Gandrung.
Ada juga Kampung Penambang,
dimana mereka (para penambang) tinggal berdekatan dan mendirikan
homestay-homestay. Jadi, untuk lebih dekat dengan para penambang dan bisa
melihat aktifitasnya sehari-hari, Para wisatawan bisa tinggal di Homestay milik
penambang dan merasakan sensasi tinggal bersama keluarga para penambang.
Apasih
Rahasianya?
Kepala
Desa Tamansari, Rizal Sahputra mengemukakan bahwa Tamansari menjadi desa wisata
mengoptimalkan potensi dan berbagai jejaring bisnis, dengan BUMDes sebagai
leading sektornya. Di desa ini terdapat lebih 300 warga yang terlibat dalam
jejaring bisnis desa wisata. Desa Tamansari juga mengoptimalkan digitalisasi
dalam membangun dan memperluas jangkauan pasar desa wisata.
"Dengan
dukungan dari Pemkab Banyuwangi, kami lebih mudah dalam membangun
ekosistem desa wisata. Berbagai program digitalisasi seperti Smart Kampung
yang diterapkan Pemkab Banyuwangi, turut mendorong kami terbiasa mengembangkan
digitalisasi di desa kami," kata Kepala Desa.
Perlahan
Desa Tamansari terus mengembangkan jejaring bisnisnya. Saat ini tercatat 60
UMKM, 50 homestay, puluhan jasa pemandu wisata, kendaraan wisata, serta
beberapa usaha kecil menengah lainnya. Seluruh jenis usaha desa ini melibatkan
warganya.
"Kami
selalu mendorong segala unit usaha desa benar-benar diinisiasi oleh warga
itu sendiri. Namun, sebagai pemerintah desa, kami akan berusaha mencukupi
akomodasi pariwisata atau menyempurnakan segala bentuk sumber daya yang
berkaitan dengan desa wisata," ujarnya.
Sahabat Desa, jadi itulah beberapa rahasia pengembangan Desa Tamansari yang bisa kita terapkan juga di desa kita masing-masing.
Referensi:
https://jadesta.kemenparekraf.go.id/desa/tamansari
Penulis:
Wahyu Akbar
Tag
ARTIKEL TERBARU
Desa Terapung Yang Menawan, Desa Torosiaje
20 November 2024
IDCamp 2024: Peluang Emas untuk Menjadi Talenta Digital Indonesia
20 November 2024
Wae Rebo: Destinasi Wisata yang Menantang dan Memukau
18 November 2024