Wujudkan Desa Tanggap Bencana

Penulis:

Digitaldesa.id -  Awal tahun 2021, Indonesia sudah diselimuti duka. Berbagai peristiwa secara beruntun terus terjadi, mulai dari peristiwa banjir, longsor, gempa hingga jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 terjadi tepat di bulan Januari 2021 ini.


Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 197 bencana terjadi di seluruh wilayah Indonesia sejak tanggal 1 hingga 23 Januari 2021.


Dikutip dari keterangan resmi BNPB, Sabtu 23 Januari2021, mayoritas bencana tersebut merupakan bencana hidrometeorologi atau bencana yang terjadi sebagai dampak dari fenomena meteorologi/alam. 


Bencana banjir menjadi peristiwa bencana alam yang paling mendominasi. Tercatat banjir terjadi sebanyak 134 kejadian, disusul tanah longsor sebanyak 31 kejadian, dan puting beliung sebanyak 24 kejadian. Merujuk banyaknya kejadian ini, kesiapsiagaan menghadapi bencana menjadi yang utama bagi Pemerintah, Pusat hingga ke Desa.


Menyiapkan desa siaga dari bencana merupakan salah satu program yang mesti ada terlebih negara ini rawan akan ancaman berbagai bencana. Desa Tangguh Bencana adalah desa atau kelurahan yang memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi dan menghadapi potensi ancaman bencana.


Desa atau kelurahan itu juga harus mampu memulihkan diri dengan cepat dari berbagai dampak bencana. Lalu sebuah desa bakal disebut mempunyai ketangguhan terhadap bencana ketika desa tersebut memiliki kemampuan mengenali ancaman di wilayahnya dan mampu mengorganisasikan dirinya dengan segenap sumber daya yang dimilikinya untuk mengurangi kerentanan sekaligus meningkatkan kapasitas demi mengurangi resiko bencana.


Menjadi desa seperti ini tentu saja butuh proses. Karenanya pemerintah mengembangkan desa yang masyarakatnya mampu selalu siap-siaga menghadapi segala kemungkinan bencana.


Warga desa diharapkan mampu mengkaji, menganalisa, menangani, memantu, mengevaluasi dan mengurangi resiko-resiko bencana yang ada di wilayah mereka dengan memanfaatkan sumber daya lokal.


Tujuan pengembangan Desa Tangguh Bencana adalah agar masyarakat desa yang tinggal di kawasan rawan bencana bisa terlindungi dari dampak merugikan bencana yang menimpa wilayahnya.


Maka cara yang ditempuh adalah meningkatkan peran masyarakat untuk mengurangi resiko bencana. Bukan rahasia lagi, sesungguhnya sebagian bencana adalah akibat dari ulah manusia sendiri. Nah, Desa Tangguh Bencana digalakkan agar masyarakat bisa menjaga kelestarian alam dan mampu menganalisa tindakan apa yang boleh dan tindakan apa yang bakal menciptakan potensi bencana.


Berikut adalah beberapa ciri desa siaga yang perlu kamu tahu:

1. Mempunyai pos kesehatan desa, fungsinya untuk memberi pelayanan dasar kesehatan. Dimana dalam satu pos, ada minimal 1 tenaga kesehatan serta sarana fisik bangunan. Dilengkapi juga dengan alat komunikasi baik ke masyarakat maupun ke puskesmas.

2. Mempunyai sistem gawat darurat yang berbasis pada masyarakat.

3. Mempunyai sistem pembiayaan kesehatan yang sifatnya mandiri.

4. Masyarakat sudah mempunyai perilaku hidup sehat dan bersih.


Pembentukan Desa Siaga dapat dilakukan melalui tahap kegiatan seperti :

1. Memilih pengurus dan kader Desa Siaga yang dilakukan dengan musyawarah dan mufakat sesuai tata cara serta kriteria yang berlaku.

2. Melakukan orientasi dan pelatihan kader Desa Siaga oleh Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota.

3. Mengembangkan Poskesdes serta UKBM yang lain.

4. Menyelenggarakan kegiatan dalam program Desa Siaga.

5. Melakukan pembinaan dan peningkatan dengan mengembangkan jejaring serta kerja sama dengan pihak lain.


*Dikutip berbagai sumber

Penulis: Muh. Nawir


Bagikan:

ARTIKEL LAINNYA

SSL