7 Desa Wisata di Indonesia yang Sukses Tarik Ribuan Wisatawan
Penulis: Admin

Desa wisata kini menjadi primadona baru dalam dunia pariwisata Indonesia. Tak hanya menawarkan suasana tenang untuk melepas penat, desa-desa ini juga menghadirkan pengalaman yang lebih bermakna, mulai dari pelestarian budaya yang masih terjaga, kisah hidup masyarakat lokal yang inspiratif, hingga potensi ekonomi yang tumbuh berkat kreativitas warga.
Pernahkah kamu membayangkan menikmati matahari terbit di tengah hamparan sawah sambil belajar membuat kerajinan tradisional langsung dari penduduk setempat? Jika iya, tujuh desa wisata berikut ini wajib kamu tahu. Bukan hanya berhasil menarik ribuan wisatawan setiap tahunnya, tetapi juga menjadi bukti bahwa pesona Indonesia sejati justru terpancar dari tempat-tempat sederhana yang penuh nilai dan cerita.
Desa Ponggok, Klaten, Jawa Tengah
Siapa sangka, desa kecil di Kabupaten Klaten ini kini menjadi salah satu destinasi wisata air paling hits di Indonesia. Desa Ponggok berhasil mengubah kekayaan alamnya menjadi magnet wisata yang tak pernah sepi pengunjung. Beragam sumber mata air alami seperti Umbul Ponggok, Umbul Besuki, Umbul Sigedhang, hingga Waduk Galau menawarkan pengalaman seru mulai dari snorkeling, fotografi bawah air, hingga sekadar bersantai menikmati panorama jernihnya air.
Keistimewaan Ponggok terletak pada pengelolaan desa yang profesional melalui BUMDes Tirta Mandiri. Desa ini tidak hanya berfokus pada pengembangan pariwisata, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi melalui usaha mikro seperti perikanan, UMKM, dan pengelolaan lingkungan berkelanjutan. Hasilnya? Pendapatan asli desa meningkat pesat dan kehidupan warganya ikut terangkat. Tak heran jika Ponggok kini menjadi contoh sukses transformasi desa wisata di Indonesia.
👉 Yuk! Cek disini untuk info lebih lengkap
2. Desa Nglanggeran, Gunungkidul, Yogyakarta
Terletak di kawasan perbukitan karst yang memesona, Desa Nglanggeran dikenal sebagai salah satu desa wisata terbaik di dunia versi UNWTO. Desa ini menawarkan pengalaman wisata berbasis masyarakat (community-based tourism) yang autentik, mulai dari mendaki Gunung Api Purba yang legendaris, menikmati matahari terbenam di Embung Nglanggeran, hingga belajar mengolah kakao langsung dari petani lokal.
Keberhasilan Nglanggeran tidak lepas dari peran aktif masyarakat dalam mengelola potensi desa secara berkelanjutan. Warga setempat menjadi pemandu, pengelola homestay, hingga pelaku UMKM yang menjual produk khas. Kolaborasi ini membawa desa kecil ini menembus panggung internasional dan menarik ribuan wisatawan setiap tahunnya.
👉 Yuk! Cek di sini untuk info lebih lengkap
3. Desa Penglipuran, Bangli, Bali
Terkenal sebagai salah satu desa terbersih di dunia, Desa Penglipuran memikat wisatawan dengan tata ruangnya yang rapi, udara sejuk, dan budaya Bali yang kental. Setiap rumah di desa ini memiliki arsitektur khas yang masih terjaga turun-temurun, menciptakan suasana yang tenang dan menenangkan.
Keindahan Penglipuran bukan hanya pada tampilannya yang estetis, tetapi juga pada konsistensi masyarakat menjaga nilai-nilai adat dan lingkungan. Aturan desa yang tegas, budaya gotong royong, serta keramahan warga menjadikan tempat ini bukan sekadar destinasi wisata, melainkan juga cerminan kehidupan tradisional Bali yang tetap relevan di era modern.
👉 Yuk! Cek di sini untuk info lebih lengkap
4. Desa Kete Kesu, Toraja, Sulawesi Selatan
Bagi pecinta budaya, Desa Kete Kesu adalah destinasi yang wajib dikunjungi. Desa adat ini menawarkan wisata budaya yang mendalam melalui rumah adat Tongkonan, ukiran kayu tradisional, hingga pemakaman unik di tebing batu yang menjadi ciri khas masyarakat Toraja.
Keunikan Kete Kesu terletak pada kemampuannya menjaga tradisi leluhur tetap hidup di tengah modernisasi. Wisatawan tidak hanya datang untuk melihat, tetapi juga diajak memahami makna di balik setiap ritual dan tradisi. Pengalaman ini menjadikan Kete Kesu sebagai tempat yang sarat nilai dan meninggalkan kesan mendalam bagi siapa pun yang berkunjung.
👉 Yuk! Cek di sini untuk info lebih lengkap
5. Desa Pentingsari, Sleman, Yogyakarta
Jika kamu ingin merasakan kehangatan hidup pedesaan yang sesungguhnya, Desa Pentingsari adalah jawabannya. Terletak di lereng Gunung Merapi, desa ini memadukan keindahan alam, budaya, dan aktivitas edukatif dalam satu paket wisata. Pengunjung dapat belajar membatik, membuat makanan tradisional, mengikuti pertunjukan seni, hingga menjelajahi keasrian alam sekitar.
Kekuatan Pentingsari terletak pada peran aktif warga dalam menciptakan pengalaman wisata yang interaktif dan bermakna. Setiap kegiatan dirancang untuk melibatkan wisatawan secara langsung, sehingga mereka tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga bagian dari kehidupan masyarakat desa.
👉 Yuk! Cek di sini untuk info lebih lengkap
6. Desa Osing Kemiren, Banyuwangi, Jawa Timur
Berkunjung ke Desa Osing Kemiren seperti melangkah ke masa lalu. Desa ini mempertahankan identitas Suku Osing melalui bahasa, musik, tarian, kuliner, hingga rumah adat yang masih lestari. Suasana autentik ini membuat wisatawan seakan menyatu dengan kehidupan masyarakat lokal.
Keunikan Kemiren semakin terasa melalui beragam pengalaman budaya yang ditawarkan secara langsung, seperti belajar tarian tradisional, mencicipi kopi khas Osing, hingga menginap di homestay yang dikelola warga. Semua ini menjadikan Kemiren bukan sekadar tempat wisata, tetapi juga ruang belajar tentang keberagaman budaya Indonesia.
👉 Yuk! Cek di sini untuk info lebih lengkap
7. Desa Umbulharjo, Sleman, Yogyakarta
Transformasi Desa Umbulharjo adalah bukti nyata bahwa kreativitas mampu mengubah wajah desa. Dulunya kawasan ini identik dengan saluran irigasi yang kumuh, kini menjelma menjadi destinasi ekowisata yang menarik perhatian. Salah satu daya tariknya adalah budidaya ikan nila yang dikemas menjadi wisata edukatif sekaligus ruang interaksi sosial.
Keberhasilan Umbulharjo lahir dari inisiatif pemuda desa yang ingin menciptakan perubahan positif bagi lingkungannya. Kolaborasi masyarakat dalam mengelola wisata, mengembangkan UMKM, hingga menjaga kelestarian alam membuat desa ini tak hanya menarik dikunjungi, tetapi juga menginspirasi banyak daerah lain untuk melakukan hal serupa.
👉 Yuk! Cek di sini untuk info lebih lengkap
Kenapa Desa-Desa Ini Bisa Sukses?
Pernah bertanya-tanya kenapa desa-desa wisata tadi bisa menarik ribuan pengunjung setiap tahunnya? Rahasianya ada pada cara mereka mengelola potensi yang dimiliki secara cerdas dan berkelanjutan.
Alam dan budaya yang khas – Tidak hanya menawarkan pemandangan indah, desa wisata juga menghadirkan pengalaman budaya yang autentik, mulai dari ritual tradisional, rumah adat, hingga kerajinan khas yang sulit ditemukan di tempat lain.
Peran aktif warga – Masyarakat menjadi aktor utama dalam pengelolaan wisata. Mereka terlibat langsung sebagai pemandu, pengelola homestay, pelaku UMKM, dan penyelenggara kegiatan, membuat suasana desa terasa lebih hangat dan bersahabat.
Pengelolaan berkelanjutan – Desa tetap menjaga lingkungan tetap bersih dan asri, mengelola sampah dengan baik, serta mempertahankan identitas budaya agar tidak hilang oleh modernisasi.
Inovasi dan promosi – Ide-ide kreatif seperti spot foto kekinian, festival budaya, hingga promosi digital membuat desa semakin dikenal luas dan diminati oleh wisatawan.
Fasilitas yang memadai – Akses jalan yang baik, penginapan nyaman, tempat makan, dan fasilitas umum lengkap menjadi nilai tambah yang membuat pengunjung betah dan ingin kembali.
Perpaduan semua faktor inilah yang menjadikan desa wisata bukan hanya tempat liburan, tetapi juga simbol kemandirian, kreativitas, dan pelestarian budaya lokal yang terus berkembang dari waktu ke waktu.
Catatan & Tantangan
Meski banyak desa wisata berhasil menarik perhatian wisatawan, perjalanan menuju kesuksesan tentu tidak selalu mulus. Di balik pesonanya yang memikat, masih ada sejumlah tantangan yang perlu diperhatikan agar desa tetap berkembang tanpa kehilangan jati dirinya.
Infrastruktur yang belum merata – Beberapa desa masih kesulitan menyediakan akses jalan, transportasi, atau fasilitas umum yang memadai, sehingga menghambat kenyamanan wisatawan.
Kualitas SDM yang perlu ditingkatkan – Pengelolaan wisata yang profesional membutuhkan pelatihan, mulai dari kemampuan pemandu, pelayanan tamu, hingga manajemen desa yang baik.
Menjaga keseimbangan dengan kelestarian – Jumlah wisatawan yang tinggi harus diimbangi dengan upaya pelestarian alam dan budaya. Tanpa pengelolaan yang tepat, potensi kerusakan lingkungan atau hilangnya nilai-nilai tradisi bisa saja terjadi.
Saatnya Bangun Desa Wisata Bersama
Menjelajahi desa wisata bukan hanya tentang menikmati alam dan budaya, tapi juga langkah kecil kita untuk mendukung masyarakat agar terus berkembang dan menjaga warisan negeri.
Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, ikut berkontribusi membangun desa wisata agar potensi lokal semakin maju dan bermanfaat bagi banyak orang!
Penulis: Desti Pajriani
Tag