Definisi dan Konsep Usaha Berbasis Komunitas

Penulis:


  1. Definisi dan Konsep Usaha Berbasis Komunitas

Perusahaan berbasis masyarakat menggunakan bisnis untuk meningkatkan kehidupan masyarakat. Perusahaan berbasis masyarakat berbeda dengan perusahaan swasta karena kegiatan bisnisnya dilakukan sebagai sarana untuk mencapai manfaat masyarakat, bukan keuntungan pribadi. 


Karakteristik utama dari perusahaan komunitas adalah bahwa mereka bertujuan untuk menjadi :  

  • milik masyarakat - asetnya adalah milik masyarakat dan tidak dapat dijual untuk keuntungan finansial pribadi

  • dipimpin oleh masyarakat -- orang-orang yang merupakan pemangku kepentingan lokal di wilayah yang diuntungkan memainkan peran utama dalam perusahaan

  • dikendalikan oleh masyarakat --masyarakat setempat diwakili dalam Dewan Direksi dan memastikan bahwa perusahaan bertanggung jawab kepada masyarakat

  • mampu menghasilkan keuntungan atau surplus yang dapat diinvestasikan kembali atau didistribusikan untuk kepentingan masyarakat

  • bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan -- mengatasi masalah sosial dan lingkungan di wilayah mereka

  • mampu mandiri secara finansial --atau sedang dalam perjalanan menuju kemandirian tersebut


Perusahaan berbasis komunitas juga disebut  perusahaan sosial.


Definisi perusahaan sosial menurut Departemen Perdagangan dan Industri Inggris adalah: 

“Bisnis yang terutama memiliki tujuan sosial, yang kelebihannya terutama diinvestasikan kembali untuk tujuan tersebut dalam bisnis atau komunitas, daripada didorong oleh kebutuhan untuk memaksimalkan keuntungan bagi pemegang saham dan pemilik” 


Apa yang membedakan perusahaan berbasis komunitas dengan usaha mikro?

Usaha mikro sering kali berskala kecil, rentan terhadap persaingan, kekurangan modal, dan tidak mampu menciptakan banyak lapangan pekerjaan. Usaha mikro biasanya dimiliki oleh satu pemilik atau satu keluarga. Jika usaha mikro menghasilkan lebih dari sekadar kebutuhan pokok pemiliknya, keuntungannya dikumpulkan secara pribadi.


Perusahaan berbasis masyarakat berpotensi untuk memiliki skala yang lebih besar, menghasilkan lebih banyak lapangan pekerjaan, dan memberikan manfaat bagi masyarakat di luar mereka yang dipekerjakan secara langsung. Perusahaan dapat dijalankan sebagai koperasi milik pekerja atau sebagai asosiasi berbasis anggota.


Di banyak bagian dunia mayoritas terdapat peran perusahaan sosial berbasis masyarakat untuk membantu memperkuat ekonomi lokal.  


  1.  Ciri – ciri bisnis berbasi komunitas

    1. Memiliki Tujuan Sosial

Bisnis ini didirikan dengan misi utama untuk memberikan dampak positif pada masyarakat. Tujuan sosialnya bisa beragam, mulai dari mengatasi ketidaksetaraan, memperbaiki akses ke layanan dasar, hingga melindungi lingkungan. Keuntungan yang dihasilkan seringkali diprioritaskan untuk reinvestasi dalam komunitas daripada pembagian dividen kepada pemegang saham. Hal ini menunjukkan komitmen mereka terhadap pembangunan sosial yang berkelanjutan daripada sekedar keuntungan finansial.

  1. Melibatkan Masyarakat

Keterlibatan masyarakat merupakan inti dari bisnis berbasis komunitas. Masyarakat tidak hanya sebagai konsumen tetapi juga berpartisipasi dalam berbagai tahap operasional bisnis, mulai dari perencanaan, pengambilan keputusan, hingga implementasi. Ini menciptakan rasa kepemilikan dan tanggung jawab bersama atas bisnis tersebut, yang memperkuat hubungan antara bisnis dan komunitas. Keterlibatan aktif ini juga membantu dalam memastikan bahwa bisnis tersebut tetap relevan dan sensitif terhadap kebutuhan dan aspirasi komunitas.

  1. Memberikan Manfaat bagi Masyarakat

Manfaat yang dihasilkan oleh bisnis berbasis komunitas dirasakan langsung oleh masyarakat setempat. Ini bisa dalam bentuk penciptaan lapangan kerja, pengembangan keterampilan, penyediaan produk atau jasa yang terjangkau, atau bahkan melalui program pendidikan dan kesehatan. Dengan fokus pada keberlanjutan dan keadilan, bisnis ini seringkali menempatkan kesejahteraan masyarakat di atas keuntungan finansial. Hal ini tidak hanya meningkatkan kualitas hidup masyarakat tetapi juga mendukung pembangunan ekonomi lokal yang inklusif dan berkelanjutan.


  1.  Contoh bisnis berbasis komunitas

    1. Koperasi

Koperasi adalah badan usaha yang dimiliki dan dijalankan oleh anggotanya. Koperasi menyediakan berbagai layanan bagi anggotanya, seperti simpan pinjam, pemasaran, dan pendidikan. Apalagi sejak tahun 2021 regulasi yang telah membuka kesempata Koperasi Multi Pihak (KMP) artinya yang menjadi anggota bisa dari banyak pihak. KMP terbuka bagi berbagai pihak untuk menjadi anggota, termasuk individu, badan usaha, organisasi sosial, dan pemerintah.

  1. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)

UMKM adalah usaha yang dimiliki dan dijalankan oleh individu atau keluarga. UMKM memainkan peran penting dalam perekonomian nasional dan menyediakan lapangan kerja bagi banyak orang. UMKM sering kali berjalan dalam komunitas-komunitas seperti PKWT (Pengusaha Kelompok Wanita Tani).


  1. Manfaat bisnis berbasis komunitas

    1. Meningkatkan Kesejahteraan Sosial

Bisnis berbasis komunitas seringkali ditujukan untuk menyelesaikan masalah-masalah sosial yang dihadapi oleh masyarakat setempat. Ini bisa meliputi masalah seperti akses terhadap makanan yang sehat, pendidikan, atau layanan kesehatan. Dengan fokus pada pemecahan masalah ini, bisnis tersebut secara langsung meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dengan melibatkan anggota komunitas sebagai bagian dari solusi, bisnis ini juga mendukung pengembangan keterampilan dan pengetahuan, yang dapat membantu individu untuk tumbuh secara pribadi dan profesional.

  1. Memperkuat Ekonomi Lokal

Bisnis berbasis komunitas menciptakan lapangan kerja untuk penduduk lokal, yang secara langsung mengurangi tingkat pengangguran dan meningkatkan pendapatan rumah tangga. Hal ini membantu dalam mengurangi kemiskinan dan meningkatkan standar hidup. Karena bisnis ini sering menggunakan sumber daya lokal, mereka juga mendukung bisnis dan produsen lain dalam ekonomi lokal, menciptakan siklus positif pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

  1. Menciptakan Rasa Memiliki

Ketika sebuah bisnis dibangun berdasarkan kebutuhan dan keinginan komunitas, anggota komunitas tersebut cenderung merasa memiliki dan terlibat secara langsung dalam keberhasilannya. Ini meningkatkan rasa solidaritas dan kooperasi di antara anggota masyarakat.Rasa memiliki ini juga mendorong partisipasi aktif dalam kegiatan bisnis, baik sebagai karyawan, pelanggan, atau bahkan sebagai pemilik saham, yang pada akhirnya memperkuat ikatan sosial dan meningkatkan efektivitas bisnis tersebut.

  1. Melestarikan Budaya Lokal

Bisnis berbasis komunitas seringkali sangat terkait erat dengan budaya dan tradisi lokal. Mereka dapat memainkan peran penting dalam melestarikan dan mempromosikan warisan budaya, baik melalui produk atau jasa yang mereka tawarkan maupun melalui praktik bisnis mereka. Selain itu, dengan menekankan pada budaya lokal, bisnis ini dapat menarik wisatawan dan pengunjung yang tertarik dengan pengalaman otentik, yang tidak hanya membantu dalam melestarikan budaya tetapi juga dalam menghasilkan pendapatan tambahan untuk ekonomi lokal.


  1. Tantangan bisnis berbasis komunitas

    1. Kurangnya Pendanaan

Memulai dan mengembangkan bisnis memerlukan modal yang cukup, dan bisnis berbasis komunitas sering kali menemui kesulitan dalam mengakses sumber pendanaan tradisional seperti pinjaman bank atau investasi dari pihak ketiga. Hal ini bisa disebabkan oleh kurangnya jaminan atau rekam jejak yang bisa meyakinkan pemberi dana. Alternatif pendanaan seperti crowdfunding, hibah, atau program dukungan pemerintah bisa menjadi sumber yang berguna, tetapi tetap memerlukan upaya dan pengetahuan yang signifikan untuk diakses dengan sukses.

  1. Kurangnya Keterampilan

Membangun dan mengelola bisnis yang efektif membutuhkan berbagai keterampilan, mulai dari manajemen, pemasaran, hingga operasional. Dalam banyak komunitas, terutama di daerah terpencil atau kurang berkembang, akses ke pendidikan dan pelatihan bisnis bisa sangat terbatas. Pengembangan kapasitas melalui workshop, mentorship, dan kolaborasi dengan lembaga pendidikan atau organisasi non-profit dapat membantu mengatasi hambatan ini.

  1. Kurangnya Akses ke Pasar

Bisnis berbasis komunitas mungkin menghadapi tantangan dalam mencapai pasar yang lebih luas, baik karena keterbatasan geografis, kurangnya jaringan distribusi, atau minimnya eksposur merek. Ini bisa membatasi potensi pendapatan dan pertumbuhan mereka. Strategi digitalisasi dan pemasaran online dapat membantu memperluas jangkauan pasar. Partisipasi dalam pameran, kerjasama dengan bisnis lain, dan penggunaan platform e-commerce juga bisa menjadi langkah efektif untuk mengatasi tantangan ini.

  1. Manfaat Potensial sebagai Motivasi

Meskipun menghadapi tantangan, bisnis berbasis komunitas menawarkan manfaat signifikan, tidak hanya bagi ekonomi lokal tapi juga dalam meningkatkan kohesi sosial dan melestarikan budaya. Keberhasilan bisnis ini dapat mendorong pembangunan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.Keberhasilan bisnis berbasis komunitas sering kali bergantung pada dukungan yang kuat dari dalam komunitas itu sendiri serta dari pemerintah lokal, lembaga pendanaan, dan organisasi pendukung lainnya.


  1. Studi Kasus atau Contoh Sukses

    1.  Koperasi Kareb: Contoh Sukses Koperasi di Era Modern

      1. Koperasi Karyawan Redrying Bojonegoro, atau lebih dikenal sebagai Koperasi Kareb, adalah contoh sukses koperasi yang berkembang pesat di era modern. Berdiri sejak 1976, Koperasi Kareb menunjukkan kemajuan signifikan dalam menghadapi tantangan ekonomi global dan ketidakpastian kebijakan pemerintah.

      2. Sejarah dan Perkembangan:

Pendirian: Koperasi Kareb didirikan pada 1976 oleh karyawan Perum Pengeringan Tembakau Bojonegoro (PPTB). Awalnya, fokusnya adalah simpan pinjam dan konsumsi untuk anggota.

Akuisisi Pabrik: Pada 1990, setelah PPTB ditutup, Koperasi Kareb berhasil mengakuisisi pabrik pengolahan tembakau yang sebelumnya dimiliki PPTB. Akuisisi ini dilakukan melalui pembayaran angsuran selama 5 tahun, menyelamatkan pekerjaan sekitar 300 karyawan.

Diversifikasi Usaha: Sejak saat itu, Kareb tidak hanya beroperasi di sektor pengolahan tembakau, tetapi juga merambah ke bisnis transportasi, simpan pinjam, serta pengembangan perumahan

  1. Prestasi dan Kinerja:

Aset dan Pendapatan: Koperasi Kareb kini memiliki total aset mencapai Rp60 miliar. Pada 2015, pendapatan mencapai Rp117,775 miliar dengan laba Rp1,063 miliar.

Penghargaan: Koperasi ini telah meraih berbagai penghargaan, termasuk Zero Accident dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada 2004 dan 2008, serta predikat Koperasi Skala Besar pada 2012.

  1. Tantangan dan Strategi:

Keterbatasan Modal dan Daya Saing: Koperasi Kareb mengatasi keterbatasan modal dan daya saing melalui manajerial profesional dan inovasi. Mereka juga aktif mengembangkan jejaring pasar, termasuk ekspor ke berbagai negara.

Perubahan Kebijakan: Meskipun menghadapi tantangan dari perubahan kebijakan pemerintah dan berkurangnya dukungan terhadap koperasi, Kareb terus berkembang berkat visi bisnis yang maju dan adaptasi terhadap kebutuhan pasar.

  1. Sinergi dengan BUMDes:

Kolaborasi: Koperasi Kareb juga menunjukkan pentingnya sinergi antara koperasi dan BUMDes, terutama dalam pengembangan ekonomi desa. Kesepakatan antara Kementerian Koperasi dan Kementerian Desa pada 2016 menandai langkah penting dalam mengintegrasikan koperasi dengan BUMDes untuk pemberdayaan ekonomi desa.

Koperasi Kareb adalah bukti bahwa dengan visi yang jelas, manajerial yang baik, dan adaptasi terhadap perubahan, koperasi dapat berkembang dan sukses di era modern.

  1. Peran Pemerintah dalam Mendukung Usaha Berbasis Komunitas

    1. Bantuan Keuangan

Pemerintah dapat memfasilitasi masyarakat terhadap layanan keuangan dalam bentuk bantuan kredit dan subsidi. Bantuan kredit termasuk pemberian fasilitas pembelian rumah melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR) atau bantuan UMKM.

Sedangkan subsidi berwujud dukungan pemerintah kepada usaha-usaha kecil dalam meningkatkan perekonomian masyarakat, contohnya adalah pemberian pupuk kepada petani.

  1. Kebijakan Pembangunan Infrastruktur

Pemerintah memiliki peran dalam membangun infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan, listrik, air bersih, dan lain-lain. Infrastruktur yang baik akan meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas masyarakat dalam mengembangkan usaha ekonomi mereka.

  1. Program Pemberdayaan Ekonomi Lokal

Pemerintah dapat mengimplementasikan program-program pemberdayaan ekonomi lokal. Seperti pelatihan keterampilan, bantuan modal usaha, serta pendampingan dan pembinaan bagi para pelaku usaha kecil dan menengah.

  1. Regulasi Perlindungan dan Pengembangan UMKM

Pemerintah memiliki peran dalam menyusun regulasi yang melindungi dan mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Termasuk dalam hal akses permodalan, perizinan, dan perlindungan hak kekayaan intelektual.

  1. Pembangunan Pasar dan Pusat Perbelanjaan Lokal

Pemerintah dapat menginisiasi pembangunan pasar tradisional atau pusat perbelanjaan lokal. Tujuannya adalah untuk mendukung pemasaran produk-produk lokal dan memperluas jaringan distribusi.

  1. Pelaksanaan Program Pangan dan Pertanian

Pemerintah dapat melaksanakan program-program pangan dan pertanian yang mendukung petani lokal. Termasuk dalam hal bantuan bibit, pupuk, teknologi pertanian, serta pengembangan pasar untuk produk pertanian lokal.


  1. Peran Teknologi dalam Pengembangan Usaha Komunitas

Teknologi dapat berperan penting dalam pengembangan usaha komunitas, di anataranya : 

  1. Memperluas jangkauan pasar

Teknologi digital memungkinkan komunitas wisausaha untuk memperluas jangkauan pasarnya. Misalnya, UMKM daoat menjual produknya ke seluruh indonesia dan luar negeri melauli platform e-commerce.

  1. Meningkatkan efisensei operasional

Teknologi dapat membantu meningkatkan efisiensi sistem, produk, dan layanan, Misalnya, teknologi dapat membantu melacak dan menyederhanakan proses, menjaga aliran data, dan mengelola kontak serta catatan karyawan.

  1. Memperkuat ikatan komunitas

Teknologi dapat memperkuat ikatan komunitas walau terbatas oleh jarak.

  1. Mempermudah komunikasi

Teknologi dapat mempermudah cara berkomunikasi, misalnua dengan menggunakan email, konferensi online, atau seminar online.

  1. Membantu mendapatkan informasi pasar 

Teknologi digital dapat membantu UMKM menadapatkan informasi pasar melalui platform media sosial, informasi ini dapat membantu UMKM membuat keputusan yang lebih baik dan cepat saat mengembangkan produk dan strategi pemasaran.

  1. Memfasilitasi interaksi pelanggan

Teknologi dapat menfasilitasi pelanggan berinteraksi secara lebih muda, Misalnyam toko online dapat melakukan pembayaran pesanan secara otomatis.


  1. Peluang dan Tantangan Usaha Berbasis Komunitas di Desa

Berikut merupakan beberapa ide bisnis yang memiliki peluang besar dan kecil di desa.

  • Peternakan, perkebunan, dan perikanan merupakan peluang usaha yang ulit dibangun di kota, namun memungkinkan untuk di lakukan di desa berdasarkan geografisnya.

  • Warung sembako, dan token listrik merupakan usaha yang menjanjikan di desa.

  • Pom bensin mini, waring makan, dan warung kopi juga merupakan peluang usaha yang menajnjikan di desa.

  • Bibit tanaman, budidaya tanaman hias, ayam kampung, dan ayam petelur juga merupakan peluang usaha yang menjanjikan di desa.

  • Ternak ikan lele juga merupakan peluang usaha yang menjanjikan di desa, terutama dengan desa yang berdekatan dengan sumber mata air seperti danau.


Adapun tantangan dalam usaha berbasis komunitas antara lain :

  • Salah satu masalah yang paling umum ditemui dalam bisnis berbasis komunitas adalah terbatasnya modal dan akses ke pasar.

  • Dibutuhkan komitmen dan kerja keras yang berkelanjutan dari semua pihak – pihak yang terlibat.

  • Dan dinamika masyarakat yang kompleks perlu dikelola dengan bijak agar tidak menghambat kesuksesan usaha.


  1. Langkah-Langkah Memulai Usaha Berbasis Komunitas

    1. Langkah – Langkah : 

  • Identifikasi potensi : Kenali potensi desa, baik sumber daya maupun keahlian masyarakat.

  • Susun rencana bisnis : Buat rencana bisnis yang matang, termasuk jenis usaha, target pasar, dan strategi pemasaran,

  • Galang Partisipasi : Galang partisipasi aktif dari warga

  • Bentuk kelembagaan : Bentuk kelembagan yang akan mengelola usaha

  • Ajukan pertanyaan : Tanyakan apa saja aset komunitas yang dapat dimobilisasi, kebutuhan apa saja yang dapat dipenuhi, dan siapa yang berminat menyumbangkan waktu dan tenaga.

  • Pahami komunitas : Lakukan pendekatan personal untuk mengetahu nilai – nilai, masalah, kebutuhan, dan keinginan komunitas.

  • Bergabung dengan komunitas bisnis : Bergabung dengan komunitas bisnis untuk mebambah circle positif dan mendapatkan mentorring bisnis.

  1. Adapun elemn – elemen kelayakan yang perlu di perhatikan saat membuat bisnis berbasis komunitas :

  • Kunjungan ke perusahaan sejenis di wilayah yang lebih luas untuk “melihat bagaimana mereka melakukannya”

  • Wawancara dengan pemasok bahan baku lokal untuk menyelidiki volume pasokan, musim, harga dan fluktuasi harga, masalah kualitas

  • Riset pasar potensial, misalnya mewawancarai pedagang di pasar lokal, mewawancarai pelaku usaha lain yang mungkin membeli produk tersebut, mewawancarai konsumen secara langsung

  • Meneliti persyaratan produksi teknis dan pengemasan

  • Cari tahu tentang peraturan kesehatan pemerintah

  • Perhatikan berbagai struktur organisasi perusahaan dan persyaratan hukumnya  

  • Diskusikan kemungkinan struktur kepemilikan dan tata kelola

  • Diskusikan berbagai pilihan untuk mengumpulkan modal awal untuk memulai


  1. Manfaat Jangka Panjang bagi Komunitas dan Ekonomi Desa

Bisnis berbasis komunitas memiliki banyak manfaat jangka panjang bagi komunitas dan ekonomi desa, di antaranya : 

  1. Meningkatkan kemandirian ekonomi desa

Bisnis berbasis komunitas dapat mengurangi ketergantungan desa pada pihak luar

  1. Mencitptakan lapangan kerja

Bisnis berbasis komunitas dapat mebambah pendapatan masyarakat dan menciptakan lapangan kerja.

  1. Memperkuat Ikatan Sosial

Bisnis berbasis komunitas dapat memperkuat ikatan sosial dan memperkaya budaya gotong rotong.

  1. Meningkatkan kepercayaan masyarakat

Pengelolaan yang transparan dan partisipasi dapat menignkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah desa.

  1. Memperkuat fondasi bisnis

Melibatkan komunitas lokal dapat menciptakan matriks bisnis yang saling terikat dan saling mengutungkan

  1. Membantu Pelestarian lingkungan

Memperlakukan komunitas lokal sebagai pemangku kepentingan dapat menfasilitasi pelestarian dan regenerasi lingkungan

  1. Membantu melestarikan budaya lokal

Pertumbuhan eknomi desa dapat membenatu melestarikan budaya lokal

  1. Memperkuat rasa banggan dan kebersamaan masyarakat

Usaha yang mengusung nilai – nilai lokal dapat memperkuat rasa bangga dan kebersamaan masyarakat.


  1. Ajakan atau Rekomendasi

Untuk memulai usaha berbasis komunitas di desa, masyarakat bisa melakukan beberapa langkah berikut:

  • Mengidentifikasi potensi desa, termasuk sumber daya alam dan keahlian masyarakat

  • Menyusun rencana bisnis yang matang, termasuk jenis usaha, target pasar, dan strategi pemasaran

  • Menggalang partisipasi aktif dari warga

  • Membentuk kelembagaan yang akan mengelola usaha tersebut 

Selain itu, masyarakat juga bisa melakukan beberapa hal berikut untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat: 

  • Mengembangkan keterampilan penduduk setempat 

  • Memperkuat infrastruktur masyarakat 

  • Memberikan pelatihan dan pendampingan dalam bidang pariwisata, seni dan budaya, perhotelan, dan manajemen usaha 

Pemberdayaan komunitas desa bertujuan untuk meningkatkan kemandirian masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan, seperti kesehatan, pendidikan, dan penghasilan.


Pemerintah, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan sektor swasta dapat mendukung pengembangan usaha berbasis komunitas di desa dengan cara: 

  • Pemerintah

Pemerintah dapat memfasilitasi pertemuan warga untuk membahas permasalahan yang ada di masyarakat. Dari pertemuan tersebut, pemerintah dapat mengkaji permasalahan dan menentukan prioritas masalah yang akan diatasi. 

  • LSM

LSM dapat membantu masyarakat untuk mengembangkan potensi dan menggapai hak-haknya. LSM juga dapat meningkatkan kapasitas masyarakat, seperti kemampuan, keterampilan, dan pengetahuan. 

  • Sektor swasta

Sektor swasta dapat memberikan dukungan kepada LSM melalui in-kind donation, yaitu memberikan produk perusahaan. LSM dapat memperoleh dukungan dari sektor swasta jika isu yang diangkat berkaitan dengan aspek bisnis.



Bagikan:

ARTIKEL LAINNYA

SSL