Desa Maju vs. Desa Tertinggal: Yuk Kenali Perbedaannya!

Penulis:

Tidak semua desa di Indonesia berkembang dengan kecepatan yang sama. Ada desa yang terus maju, dan ada juga yang tetap tertinggal. Apa yang membedakan keduanya? Berikut adalah penjelasan yang mudah dipahami tentang karakteristik desa maju dan desa tertinggal.

1. Kepemimpinan yang Visioner

  • Desa Maju: Dipimpin oleh kepala desa yang punya visi jauh ke depan, inovatif, dan selalu mencari cara untuk memajukan desanya.

  • Desa Tertinggal: Dipimpin oleh kepala desa yang pasif, hanya menjalankan tugas tanpa inovasi, dan cenderung mempertahankan cara lama.

Contoh nyata: Kepala desa di desa maju sering mengajak warganya berdiskusi dan mencari solusi bersama, sementara di desa tertinggal, keputusan biasanya hanya diambil oleh kepala desa sendiri.

2. Masyarakat yang Aktif

  • Desa Maju: Warga desa selalu terlibat dalam kegiatan desa, seperti musyawarah, kerja bakti, dan proyek bersama. Mereka merasa memiliki dan peduli dengan desanya.

  • Desa Tertinggal: Warganya kurang peduli dan seringkali hanya menunggu keputusan dari kepala desa atau pemerintah. Partisipasi dalam kegiatan desa juga rendah.

Contoh nyata: Di desa maju, warga datang ramai-ramai ke pertemuan desa, sedangkan di desa tertinggal, hanya sedikit orang yang hadir.

3. Infrastruktur dan Teknologi

  • Desa Maju: Jalan yang bagus, akses internet yang memadai, dan fasilitas umum yang terawat dengan baik. Teknologi juga dimanfaatkan untuk mempermudah pelayanan desa seperti menggunakan DIGIDES untuk pelayanan dan administrasi desa yang lebih mudah dan tertata dengan baik.

  • Desa Tertinggal: Jalan rusak, sulit sinyal, dan fasilitas umum yang kurang terawat. Masih tertutup dengan perkembangan Teknologi, sehingga desa tetap terisolasi.

Contoh nyata: Di desa maju, warga bisa mengurus surat-surat secara online, sementara di desa tertinggal, semua masih harus dilakukan secara manual.

4. Pendidikan dan Keterampilan

  • Desa Maju: Pendidikan anak-anak diperhatikan, ada pelatihan keterampilan untuk remaja dan dewasa, serta banyak peluang belajar.

  • Desa Tertinggal: Akses pendidikan terbatas, minim pelatihan, dan warga sering kesulitan mendapatkan keterampilan baru.

Contoh nyata: Di desa maju, remaja bisa mengikuti kursus komputer atau bahasa Inggris, sementara di desa tertinggal, bahkan perpustakaan pun tidak ada.

5. Ekonomi Lokal

  • Desa Maju: Warga memanfaatkan potensi lokal, seperti pertanian, kerajinan, atau pariwisata, untuk meningkatkan ekonomi desa. Ada banyak usaha kecil dan mandiri.

  • Desa Tertinggal: Ekonomi bergantung pada sektor tradisional, seperti pertanian saja. Potensi lain seringkali tidak dioptimalkan, dan banyak warga bergantung pada bantuan pemerintah.

Contoh nyata: Di desa maju, ada kelompok usaha kerajinan tangan yang produknya dijual online, sementara di desa tertinggal, warga hanya menjual hasil pertanian dengan harga rendah.

6. Kesehatan dan Kesejahteraan

  • Desa Maju: Fasilitas kesehatan yang baik dan masyarakat sadar akan pentingnya hidup sehat. Program kesejahteraan juga berjalan baik.

  • Desa Tertinggal: Fasilitas kesehatan minim dan warga kurang peduli dengan kesehatan mereka. Program kesejahteraan kurang berjalan.

Contoh nyata: Di desa maju, ada posyandu yang aktif dan klinik desa yang lengkap, sementara di desa tertinggal, warga harus pergi jauh untuk berobat.

7. Inovasi dan Adaptasi

  • Desa Maju: Selalu mencari ide baru dan cepat beradaptasi dengan perubahan. Ada budaya belajar dan mencoba hal baru.

  • Desa Tertinggal: Enggan mencoba hal baru dan sulit menerima perubahan. Budaya stagnan, cenderung bertahan dengan cara lama.

Contoh nyata: Desa maju mengadakan pelatihan petani menggunakan teknologi modern, sementara desa tertinggal tetap menggunakan cara bertani tradisional.

8. Kolaborasi dan Jejaring

  • Desa Maju: Aktif menjalin kerjasama dengan pihak luar, seperti pemerintah, swasta, atau universitas. Selalu terbuka dengan jejaring yang lebih luas.

  • Desa Tertinggal: Jarang terlibat dalam kerjasama atau jejaring. Cenderung bekerja sendiri dan enggan melibatkan pihak luar.

Contoh nyata: Desa maju bekerja sama dengan universitas untuk mengembangkan program pariwisata, sementara desa tertinggal hanya mengandalkan usaha sendiri.


Desa yang akan maju ditandai dengan kepemimpinan yang kuat, partisipasi masyarakat yang tinggi, infrastruktur dan teknologi yang memadai, serta inovasi yang berkelanjutan. Sebaliknya, desa yang akan tetap tertinggal cenderung stagnan, minim inovasi, dan kurang terlibat dalam kolaborasi. Mari kita bersama-sama mendorong perubahan positif untuk memastikan semua desa di Indonesia bisa maju dan berkembang!

Penulis: Wahyu Akbar

Bagikan:

ARTIKEL LAINNYA

SSL