UMKM Makin Gacor! Teknologi AI Ternyata Bisa Bikin Bisnismu Melejit

Penulis:

Di tengah arus digitalisasi yang semakin deras, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mulai melirik teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) sebagai alat bantu strategis untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas usaha. Teknologi yang dulu identik dengan industri besar kini mulai merambah skala usaha kecil, menghadirkan peluang baru sekaligus tantangan yang perlu diantisipasi bersama.

Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, lebih dari 60 juta UMKM di Indonesia menjadi tulang punggung ekonomi nasional. Namun, banyak di antaranya masih menghadapi kendala dalam operasional harian—mulai dari manajemen inventaris, pencatatan keuangan, hingga pelayanan pelanggan. Di sinilah AI hadir sebagai solusi.

“Melalui teknologi AI, UMKM dapat mengotomatisasi tugas-tugas rutin, menganalisis perilaku konsumen, hingga memprediksi tren pasar dengan lebih akurat,” ungkap Laily Fitriani, seorang konsultan bisnis digital. Ia menyebutkan bahwa penggunaan chatbot, sistem rekomendasi produk, serta software pembukuan berbasis AI sudah mulai digunakan oleh pelaku usaha rumahan hingga toko daring.

Salah satu contoh sukses datang dari Rina (34), pemilik usaha kerajinan tangan di Yogyakarta. Sejak menggunakan sistem rekomendasi produk berbasis AI di platform e-commerce, penjualannya meningkat hingga 40 persen dalam tiga bulan. “AI membantu saya memahami produk apa yang paling disukai pelanggan dan kapan waktu terbaik untuk promosi,” ujarnya.

Namun, adopsi AI di kalangan UMKM belum sepenuhnya merata. Beberapa kendala utama yang dihadapi antara lain keterbatasan literasi digital, biaya teknologi, serta minimnya pendampingan teknis. Untuk itu, diperlukan peran aktif pemerintah dan sektor swasta dalam menyediakan pelatihan, insentif, dan infrastruktur digital yang inklusif.

Pemerintah sendiri telah meluncurkan berbagai program transformasi digital UMKM, termasuk pelatihan teknologi digital, kerja sama dengan startup penyedia AI, serta integrasi dengan sistem e-commerce nasional. “Transformasi ini bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan,” tegas Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, dalam sebuah forum digital ekonomi baru-baru ini.

Berbagai tools yang dapat membantu UMKM dalam mengadopsi AI antara lain:

  • Chatbot untuk Pelayanan Pelanggan: Tidio atau Chatfuel membantu UMKM untuk memberikan respons cepat kepada pelanggan tanpa memerlukan keahlian teknis.
  • Sistem Rekomendasi Produk: Platform seperti Recom.ai dan Algolia memungkinkan UMKM untuk meningkatkan penjualan melalui rekomendasi yang disesuaikan dengan preferensi pelanggan.
  • Software Pembukuan dan Keuangan: Xero dan Wave adalah contoh perangkat lunak berbasis AI yang memudahkan pengelolaan keuangan UMKM secara otomatis.
  • Alat Analisis Perilaku Konsumen: Google Analytics dan Hotjar dapat digunakan untuk menganalisis tren dan perilaku konsumen guna merancang strategi bisnis yang lebih tepat.

Salah satu webinar dan pelatihan digital untuk memperdalam pemahaman mereka tentang AI dan transformasi digital adalah semua bisa digital yang diadakan oleh DIGIDES tanggal 30 April 2025 jangan lupa untuk ikuti

Ke depan, sinergi antara AI dan UMKM diharapkan tidak hanya menciptakan usaha yang lebih efisien, tetapi juga membuka jalan bagi pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Dengan pemanfaatan teknologi secara cerdas, UMKM Indonesia bisa menjadi pemain kuat di pasar digital, baik lokal maupun global.

Penulis: Nurhidayat

Editor: Andi Fitri Novianti

Bagikan:

ARTIKEL LAINNYA

SSL