Makmum Tidak Harus Membaca Fatihah Sendiri. (Cukup Mendengar Fatihahnya Imam)

Penulis:

Dr. Imam Nakha’i, M.H.I.
(Dosen Ma’had Aly Situbondo/Komisioner Komnas Perempuan)

Di bulan Ramadhan ini, kembali muncul pertayaan, bagaimana hukum nya makmum yang tidak sempat membaca atau selalu tertinggal membaca fatihah dalam shalat tarawih, akibat imamnya terlalu cepat membaca surat? apalagi imam nya hanya membaca satu ayat yang sangat pendek, seperti ( يس , طه , ن ) dan huruf muqattha'ah di awal ayat lainnya.

Dalam situasi seperti ini, sebaiknya Makmum tidak usah sibuk membaca fatihah sendiri, cukup mendengarkan dengan baik fatihahnya imam. fatihah nya imam adalah fatihahnya makmum juga. 

Dalam Kitab al-Muwattha'-nya, Imam Malik berpendapat, dalam shalat jahriyah (shalat dimana bacaan fatihah dan surat sunnah dikeraskan), makmum tidak perlu membaca fatihah dan surat sendiri. cukuplah mendengar fatihah dan surat yang dibaca imam. Pendapat ini didasarkan pada Ijma' Ahlil madinah.  Salah satu sumber hukum yang dijadikan pijakan Oleh Imam malik.

Pendapat yang sama, dikemukakan oleh Imam Abu Hanifah. dengan tegas, Abu Haifah menyatakan "Makmum tidak perlu membaca Fatihah, sebab bacaan Imam adalah bacaan Makmum juga".

Dalam shalat tarawih "ala Indonesia" yang rata-rata cepat, sebaiknya  Makmum pindah madzhabnya Imam Malik dan Abu Hanifah. Loh kan  jadi talfiq (menggabungkan madzhab). Tidak apa-apa. Talfiq yang tidak boleh itu, adalah jika menggabungkan dua pendapat menjadi satu, yang hasilnya kedua imam yang digabung pendapatnya sama-sama mengatakan bahwa  hasil dari gabungan itu tidak sah.  Jika salah satu dari dua imam itu masih ada yang mengatakan sah, mak talfiq semacam itu tidak mengapa.

Semoga Jelas, Wallahu A'lam.

situbondo 240323

Bagikan:

ARTIKEL LAINNYA

SSL