Pemerintah Luncurkan Program 'Belanja di Indonesia Aja' Sambut Ramadan, Nyepi, dan Idulfitri 2025
Penulis: Admin

Dalam rangka menyambut bulan Ramadan, Hari
Raya Nyepi, dan Idulfitri tahun 2025, Pemerintah meluncurkan program
"Belanja di Indonesia Aja" (BINA) guna mendorong perekonomian
nasional melalui peningkatan konsumsi dalam negeri. Program ini diharapkan
dapat menggerakkan sektor UMKM, meningkatkan daya beli masyarakat, serta
memperkuat ketahanan ekonomi nasional di tengah berbagai tantangan global.
1. Mendorong
Perekonomian Nasional Melalui Konsumsi Lokal
Program "Belanja di Indonesia Aja" berfokus pada
peningkatan konsumsi produk lokal, terutama dari sektor Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah (UMKM). Berbagai strategi diterapkan untuk mendukung program ini,
seperti pemberian diskon khusus hingga 70% untuk produk lokal, promosi melalui
platform digital, serta kolaborasi dengan e-commerce dan marketplace dalam
negeri. Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat lebih memilih
produk-produk buatan dalam negeri dibandingkan dengan barang impor.
2.
Dukungan Pemerintah
dan Sektor Swasta
Pemerintah menggandeng berbagai
pihak, termasuk sektor swasta, untuk memastikan keberhasilan program ini. Beberapa kebijakan
yang diterapkan antara lain insentif pajak bagi UMKM, subsidi biaya pengiriman
untuk produk lokal di marketplace, serta kampanye nasional untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat akan pentingnya mendukung produk dalam negeri. Selain itu,
pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) dan gaji ke-13 bagi ASN, TNI, Polri, Hakim,
pensiunan, serta karyawan swasta, BUMN, dan BUMD juga turut memperkuat daya
beli masyarakat. Pengemudi dan kurir online juga akan
menerima bonus hari raya berdasarkan kinerja.
3.
Momentum Ramadan,
Nyepi, dan Idulfitri sebagai Pendorong Konsumsi
Ramadan, Nyepi, dan Idulfitri
merupakan momen di mana konsumsi masyarakat cenderung meningkat, terutama dalam
sektor makanan, pakaian, dan kebutuhan rumah tangga. Oleh karena itu, program
ini diluncurkan tepat pada saat daya beli masyarakat berada di puncaknya.
Pemerintah juga memberikan diskon tiket pesawat domestik hingga 14% melalui
insentif PPN DTP serta diskon tarif tol 20% di jalur mudik utama untuk
mendukung mobilitas masyarakat. Selain itu, program Pariwisata Mudik
Lebaran bersama BUMN dan Operasi Pasar untuk menstabilkan harga pangan turut
mendukung program ini.
4.
Program BINA: Belanja
di Indonesia Aja Sepanjang Tahun
Program BINA tidak hanya difokuskan pada periode Ramadan dan Idulfitri, tetapi juga akan diterapkan setiap triwulan di tahun 2025, dengan rincian:
- BINA Lebaran (14-30 Maret 2025)
- BINA Back to School (Q2)
- BINA Merdeka 17 Agustus (Q3)
- BINA Discount End of Year (Q4)
BINA Lebaran 2025
akan berlangsung selama 17 hari dengan partisipasi lebih dari 80.000 gerai
ritel di 402 pusat perbelanjaan, stasiun, dan bandara, dengan target transaksi
sebesar Rp36,3 triliun. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga
Hartarto menekankan bahwa program ini juga merupakan momentum untuk menjadikan
Jakarta dan daerah lainnya sebagai tujuan wisata berbasis event.
5. Dampak Positif
bagi UMKM dan Ekonomi Nasional
Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan
bagi UMKM Indonesia. Dengan meningkatnya permintaan terhadap produk lokal, para
pelaku usaha kecil dapat memperluas pasar mereka, meningkatkan produksi, serta
menciptakan lebih banyak lapangan kerja. Selain itu, dengan meningkatnya
perputaran uang di dalam negeri, perekonomian nasional pun semakin kuat dan
stabil.
Menko Airlangga juga menyoroti potensi
besar yang dimiliki mal-mal di Indonesia, khususnya di Jakarta, yang telah
memiliki pendapatan per kapita mencapai USD22.000. Beliau menekankan bahwa
brand lokal harus mendapat posisi strategis di pusat perbelanjaan untuk
meningkatkan daya saing mereka di pasar domestik maupun internasional.
Dengan berbagai langkah strategis yang
telah disiapkan, program "Belanja di Indonesia Aja" diharapkan dapat
menjadi stimulus bagi pertumbuhan ekonomi nasional di tahun 2025. Dukungan
masyarakat dalam memilih produk dalam negeri akan menjadi faktor kunci
keberhasilan program ini, sekaligus memperkuat daya saing industri lokal dalam
menghadapi tantangan global.
Penulis: Muh. Asmar
Tag