Bau Keke: Bukan Sekadar Mengambil Kerang

Penulis:

Bau Keke

Di salah satu desa yang terletak di Lombok Barat yakni Desa Lembar memiliki tradisi tahunan yang dimana ini menjadi sebuah sarana hiburan bagi masyarakat setempat serta wisatawan yang hadir dalam Festival Budaya Bau Keke. Tradisi ini mempunyai makna tersebdiri terhadap kehidupan masyarakat daerah pesisir yang sering berinteraksi dengan Perairan Laut. 

Bau Keke: Istilah "Bau Keke" berasal dari bahasa Sasak, di mana "bau" berarti "mengambil" dan "keke" berarti "kerang". Jadi, secara harfiah "Bau Keke" berarti mengambil kerang. Tradisi ini berakar dari kebiasaan masyarakat pesisir Lombok, khususnya di Desa Lembar, yang mencari kerang di pantai sebagai salah satu sumber makanan dan mata pencaharian. Selain sebagai kegiatan ekonomi, Bau Keke juga memiliki makna budaya yang mendalam. Kegiatan ini menjadi momen untuk mempererat hubungan sosial antar masyarakat, melestarikan pengetahuan tentang alam, serta sebagai ungkapan syukur atas hasil laut yang melimpah.

 

Tujuan dan Manfaat dari Tradisi Bau Keke

Dengan melakukan perayaan Festival ini masyarakat sekitar mempunyai  tujuan tersirat yaitu mereka ingin melestarikan budaya yang selama ini mereka lakukan, mereka ingin mempromosikan ke khalayak luar tentang Tradisi Budaya yang mereka miliki, serta memanfaatkan hal tersebut untuk meningkatkan perekonomian masyarakat lokal  secara langsung maupun tidak langsung.

 

Rangkaian Acara Festival

Festival Bau Keke mempunyai banyak rangkaian acara yang dimana tradisi ini juga memiliki satu acara puncak yaitu Pencarian Kerang. Mengapa Pencarian Kerang Menjadi Puncak Acara?

  • Tradisi Leluhur: Pencarian kerang merupakan tradisi yang telah dilakukan oleh masyarakat pesisir Lombok sejak zaman dahulu.
  • Keterikatan dengan Alam: Kegiatan ini menjadi momen untuk masyarakat berinteraksi langsung dengan alam dan bersyukur atas hasil laut yang melimpah.
  • Penguatan Solidaritas: Pencarian kerang bersama-sama memperkuat rasa kebersamaan dan solidaritas antar masyarakat.

Kemudian selain itu Tradisi ini juga menawarkan berbagai kegiatan yang tidak hanya menghibur, tetapi juga edukatif. Berikut beberapa acara utama yang menjadi daya tarik festival ini:

1.   Peresean

Peresean adalah salah satu acara utama dalam Festival Bau Keke. Ini adalah pertarungan tradisional antara dua pria yang bersenjatakan tongkat rotan (penjalin) dan perisai dari kulit sapi (ende). Pertarungan ini tidak hanya menguji keberanian, tetapi juga keterampilan dan ketangkasan para peserta. Penonton sering kali ikut terlibat dengan memberikan semangat dan sorakan, ada juga beberapa penonton yang “nyawer”, atau memberikan uang di pergantian ronde. 


2.            Musik Tradisional

Musik tradisional Lombok, seperti Gendang Beleq dan Cilokaq, adalah bagian penting dari festival ini. Gendang Beleq adalah musik yang dimainkan oleh sekelompok penabuh gendang besar, dan biasanya dimainkan untuk menyambut tamu penting atau acara besar. Musik ini tidak hanya menghibur, tetapi juga menyampaikan pesan-pesan kebudayaan yang mendalam. Cilokaq adalah pertunjukan musik tradisional lainnya yang menampilkan alat musik khas Lombok seperti seruling dan gambus, dengan lagu-lagu berbahasa Sasak yang menggambarkan kehidupan sehari-hari masyarakat. Cilokaq dengan nada dan temponya yang memacu adrenalin ini juga menjadi musik pengiring tradisiPeresean.
 

3.            Area Perkemahan

Untuk para pengunjung yang ingin merasakan pengalaman lebih dekat dengan alam dan budaya lokal, festival ini menyediakan area khusus untuk berkemah. Area ini memungkinkan pengunjung untuk tinggal lebih lama dan menikmati seluruh rangkaian acara festival. Berkemah di sini memberikan kesempatan unik untuk menikmati keindahan alam Lombok, utamanya Pantai Serpiq yang masih alami.

Selain ke-tiga acara tersebut, dalam tradisi Festival Bau Keke ini juga memiliki rangkaian acara lainnya Seperti Festival Layang-Layang dan penyajian Kuliner Khas Lombok mulai dari makanan hinggan minumannya.

 

Penulis : Masyuri Wardani Nurdin

 

Referensi : https://lembar.desa.id/berita/read/festival-budaya-bau-keke-perayaan-tradisi-dan-keindahan-alam-desa-lembar-lombok-barat-5201132001

Bagikan:

ARTIKEL LAINNYA

SSL