Inilah 15 Tradisi Unik Perayaan Maulid Nabi di Berbagai Daerah

Penulis:

Indonesia, dengan keragaman budayanya, memiliki beragam tradisi unik dalam merayakan Maulid Nabi. Berikut adalah beberapa tradisi menarik yang ditemukan di berbagai daerah:


1. Rolasan

Setiap tahun pada tanggal 12 Rabiul Awal, Desa Pejengkolan di Kab. Kebumen mengadakan tradisi rolasan untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. Warga membawa makanan seperti nasi gilig, ayam panggang, opak, dan pisang, sambil menjaga kekompakan dan rasa kekeluargaan.

2. Badikia dan Malamang

Desa Sungai Pasak, Kota Pariaman merayakan Maulid Nabi dengan tradisi Badikia (berzikir) dan Malamang (pembuatan Lamang). Badikia menciptakan suasana religius, sementara Lamang digunakan sebagai hidangan untuk Labai yang Badikia dan tamu.

3. Kirab Ampyang

Desa Loram Kulon, Jawa Tengah menyambut Maulid Nabi dengan Kirab Ampyang. Tradisi ini melibatkan penyajian makanan yang dihiasi dengan ampyang atau nasi dan kerupuk yang diarak keliling desa sebelum dibagikan kepada warga setempat.

4. Tradisi di Desa Margosari

Masyarakat desa ini merayakan Maulid dengan maulidan keliling dari rumah ke rumah selama 30 hari, dilakukan oleh ibu-ibu, bapak-bapak, dan remaja. Puncak peringatan terjadi di masjid dengan pembacaan barzanji, sholawat, ceramah, doa, dan makan bersama.

5. Gerantung

Di daerah Dasan Beleq, Lombok Utara, tradisi unik ini melibatkan membunyikan gerantung atau alat musik tradisional selama lebih dari 24 jam tanpa henti sebagai perayaan Maulid Nabi.

6. Tradisi di Dasan Agung

Delapan kampung di Dasan Agung, Mataram merayakan Maulid bergantian sepanjang bulan dengan berbagai kegiatan seperti pawai dengan anak-anak yang akan dikhitan menggunakan kuda-kudaan dan pakaian adat.

7. Berayaan

Di Desa Tambak Oso, Sidoarjo melakukan tradisi Berayaan. Dalam tradisi ini, jamaah berebut barang-barang keperluan sehari-hari yang digantung di atas mereka setelah pembacaan shalawat Mahallul Qiyam.

8. Maudu

Maudu adalah tradisi Maulid Nabi yang berada di Desa Rappolemba, Kab. Gowa. Di mana pemilik rumah menyimpan telur di pohon pisang yang dihiasi dengan bunga-bunga kertas. Anak-anak berlomba mengambil telur setelah pembacaan syair Barazanji.

9. Maudu Lompoa

Di Desa Cikoang, Sulawesi Selatan merayakan Maulid Nabi dengan Maudu Lompoa. Perayaan puncak Maulid Nabi ini melibatkan pengarakan replika perahu pinisi yang dihiasi kain sarung di tepi sungai, dilengkapi dengan seni musik Gandra Bulo.

10. Keresen

Di Dusun Mengelo, Mojokorto melakukan tradisi Keresen. Warga berebut hasil bumi dan pakaian yang dipasang di Pohon Keres, yang menyimbolkan kelahiran Nabi Muhammad yang membawa berkah.

11. Meuripee

Masyarakat di Desa Lamglumpang, Banda Aceh merayakan maulid dengan memasak bersama kuah seperti kari dengan bahan utama daging sapi sebagai menu utama. Semua persiapan dan pendanaan dilakukan secara gotong royong.

12. Sebar Udikan

Warga Dusun Sukarejo, Madiun melakukan tradisi dengan menyebar uang koin warisan nenek moyang yang senilai belasan juta rupiah yang disebar di halaman rumah warga.

13. Rebu'en

Di Desa Sologodek, Probolinggo memperingati maulid dengan menggantungkan berbagai makanan dan peralatan salat di langit-langit musholah atau masjid dan kemudian bersaing untuk mendapatkannya setelah berselawat.

14. Bungo Lado

Bungo Lado adalah pohon hias yang berdaun uang kertas berbagai nominal. Tradisi ini biasa digelar di daerah Padang Pariaman, Sumatera Barat. Tradisi Bungo Lado menjadi kesempatan bagi warga daerah dan perantau untuk menyumbang yang hasilnya akan digunakan untuk pembangunan rumah ibadah seperti masjid atau musholah.

15. Tradisi di Desa Adat Bayan, Lombok Utara

Terpusat di Masjid Kuno Bayan Beleq, tradisi ini melibatkan sejumlah kegiatan selama dua hari berdasarkan kalender adat Bayan, termasuk "Praja Maulud" yang menggambarkan perkawinan langit dan bumi.


Setiap tradisi ini menghadirkan keunikan dan semangat perayaan Maulid Nabi yang khas di berbagai daerah di Indonesia. Tradisi-tradisi ini adalah cerminan dari keragaman budaya dan keberagaman agama yang ada di negara ini.


Penulis: Nabilah Faqita Masyora

Bagikan:

ARTIKEL LAINNYA

SSL