Musim Mudik 2024: Waspadai Tanggal Mudik yang Berpotensi Macet!

Penulis:

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menekankan pentingnya keselamatan dalam perjalanan mudik tahun 2024 dengan mengimbau agar masyarakat mengantisipasi kerumunan dan kemacetan pada puncak arus mudik dan balik. Menyikapi hal tersebut, disarankan untuk memilih waktu perjalanan yang lebih tenang demi menghindari risiko kepadatan lalu lintas yang tinggi.

Menurut data dari Kementerian Perhubungan, diprediksikan bahwa puncak arus mudik nasional akan terjadi pada H-2 atau Senin, 8 April 2024, dengan perkiraan jumlah 26,2 juta orang (13,7%). Sementara itu, pada H-4 atau Sabtu, 6 April 2024, diperkirakan akan ada sekitar 23,2 juta orang (11,98%), dan pada H-3 atau Minggu, 7 April 2024, diperkirakan sebanyak 23,1 juta orang (11,94%).  

Sementara itu, diperkirakan puncak arus balik nasional akan terjadi pada H+3 atau Minggu, 14 April 2024, dengan jumlah sekitar 40,99 juta orang (21,16%). Di sisi lain, untuk wilayah Jabodetabek, prediksi puncak arus mudik diestimasikan terjadi pada H-4 atau Sabtu, 6 April 2024, dengan jumlah sekitar 5,20 juta orang (18,28%), sementara prediksi puncak arus balik di Jabodetabek pada H+3 atau Minggu, 14 April 2024, diproyeksikan mencapai 6,12 juta orang (21,52%).

Beberapa faktor yang memiliki dampak signifikan terhadap kelancaran arus mudik dan balik meliputi upaya sosialisasi kebijakan mudik dan balik kepada masyarakat dan aparat, ketersediaan pasokan bahan bakar minyak (BBM), kesiapan infrastruktur dan jaringan jalan, serta ketersediaan rest area dan zona buffer. Selain itu, program mudik gratis, pengelolaan daerah-daerah rawan kemacetan di destinasi wisata dan pasar ramai, terutama di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, serta kampanye keselamatan berlalu lintas juga berperan penting.

Untuk mengelola arus lalu lintas pada saat angkutan Lebaran, sebuah Surat Keputusan Bersama (SKB) telah disepakati. Ini mencakup pembatasan pengangkutan logistik, manajemen rekayasa lalu lintas, dan keputusan tindakan lapangan lainnya yang bergantung pada situasi, yang sepenuhnya diselaraskan oleh Korps Lalu Lintas Polri sebagai koordinator.

Prediksi mengenai simpul transportasi tersibuk mencakup Stasiun Pasar Senen, Stasiun Gambir, Stasiun Yogyakarta, Stasiun Kutoarjo, Terminal Pulo Gebang, Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Halim, Bandara Juanda, Pelabuhan Batam, Pelabuhan Balikpapan, Pelabuhan Bakauheni, Pelabuhan Merak, Pelabuhan Makassar, Bandara Kualanamu, Terminal Tirtonadi, dan Pelabuhan Bira.


Segera Unduh Digital Desa App by DIGIDES - Aplikasi di Google Play untuk mendapatkan informasi desa ter-update atau ajukan ketertarikan DISINI dan bawa desamu menuju desa digital !!


Penulis : Nurul Fadillah

Bagikan:

ARTIKEL LAINNYA

SSL